“Pendaki Kekinian” – Sebuah Pengantar :)

source : belantaraindonesia.org

source : belantaraindonesia.org

Akhir-akhir ini jumlah penikmat kegiatan alam bebas khususnya mendaki gunung, semakin bertambah banyak. Tak salah, negeri kita memang ditakdirkan memiliki keindahan alam yang luar biasa. Mereka yang mendaki ada yang memiliki motif sama, ada juga yang berbeda. Diantaranya mungkin ada yang sekedar ingin eksis di dunia maya dengan foto-foto selfie nya di puncak gunung, ada pula yang mengejar pembuktian bahwa dia bisa “menakhlukkan” gunung tertentu, ada yang sekedar ingin menuliskan kata-kata romantis untuk seseorang ketika sampai di puncak, ada yang sekedar ingin menghayati kebesaran Allah yang telah menciptakan alam dengan segala keindahannya, dan sebagainya. Kita tidak hendak menilai mana yang benar, mana yang salah. Hanya saja, dari beberapa pengalaman admin mendaki ke beberapa gunung, ada saja para pendaki yang mengabaikan aspek keselamatan diri dan tim pendakiannya.

Cukup banyak “muda mudi kekinian” yang mulai tertarik dengan kegiatan outdoor, namun kurang begitu mengetahui dasar-dasar kegiatan outdoor itu sendiri. Misalnya saja tentang medan pendakian yang akan dilalui, perlengkapan, logistik, dsb yang dibutuhkan saat mereka berkegiatan di alam bebas. Pernah dalam beberapa kali kesempatan mendaki gunung, kami menemui beberapa fenomena “menarik”, seperti misalnya :

  • kelompok pendaki yang dalam urusan logistik sepenuhnya hanya bergantung pada mie instan (selama 3 hari 2 malam, mulai naik sampai turun) dengan alasan : tidak ada yang bisa masak nasi, tidak membawa bekal makanan lainnya, makanan lain ribet ngolahnya, dsb;
    rombongan 1 grup pendaki yang sangat banyak (sekitar 25 orang) dan seluruhnya baru pertama kali naik gunung, beberapa diantaranya tidur tidak menggunakan sleeping bag, akhirnya mengeluh terjaga semalaman karena kedinginan di dalam tenda;
  • seorang pendaki pemula kram kakinya, karena tidak pernah pemanasan sebelumnya dan langsung mendaki gunung yang treknya cukup curam, dengan beban carrier yang cukup berat, dan dia pun ditinggal jauh oleh kelompoknya;
  • satu kelompok pendaki (13 orang) yang akhirnya terpaksa kembali turun karena mereka hanya membawa 1 kompor, dan kompor satu-satunya itu meleduk dan tidak bisa diperbaiki;
  • pendaki yang beberapa kali terjatuh karena tersandung bebatuan dan akar pohon saat trekking malam hari akibat tidak membawa headlamp/senter
  • beberapa pendaki yang nge-camp saat musim hujan dengan tenda lokal single layer tanpa dilapisi flysheet tambahan, hanya dilapisi ponco/jas hujan yang tidak dapat menutup seluruh permukaan tenda. Akhirnya saat hujan turun, air hujan pun merembes masuk dan tergenang beberapa milimeter di dalam tenda sehingga membasahi sleeping bag dan seluruh perlengkapan yang mereka bawa. Mereka mengeluh semalaman tidak bisa tidur karena menggigil kedinginan;
  • seorang pendaki yang kelelahan dan kehausan tertinggal jauh dari rombongannya tanpa membawa bekal apapun (termasuk air putih) saat summit attact (muncak) yang membutuhkan waktu 5 jam perjalanan naik dan 3 jam untuk turun, di genggamannya saat itu hanya ada kamera pocket;

Beberapa fenomena diatas sering kita temui akhir-akhir ini, atau bahkan mungkin diantara kita sendiri ada yang pernah mengalaminya, Hehehe. . . Diantaranya memang masih bisa dianggap wajar atau kita toleransi, namun beberapa diantaranya sudah bisa dibilang cukup “membahayakan”. Bahkan beberapa kasus lainnya yang hampir serupa dengan yang diatas tadi, pernah sampai memakan korban jiwa.

Selain doa, apa-apa yang kita ketahui dan apa-apa yang kita bawa lah yang akan menjadi bekal bagi diri kita apabila terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan diluar sana. Tanpa perlengkapan yang memadai, dan pengetahuan yang cukup, kita sama saja dengan menantang maut yang mengincar diluar sana. Postingan kami berikutnya (selain promosi tentunya, hehehe . . . ) kami juga akan mencoba berbagi tips-tips seputar kegiatan di alam bebas. Ditunggu yaa… Keep Safety First! 😉

Satu pemikiran pada ““Pendaki Kekinian” – Sebuah Pengantar :)

  1. Ping balik: Persiapan dalam Pendakian | Blakrakan Outdoor

Tinggalkan komentar