Shelter (3 dari 5) – Tenda Single Layer

Tenda Single Layer

Contoh Tenda Single Layer

Di pasaran lokal, sangat banyak tenda single layer yang beredar. Beberapa merk lokal ternama juga mengeluarkan produk tenda tipe single layer. Tenda single layer yang dijual dipasaran pada umumnya berkapasitas 2 orang, meski ada juga yang berkapasitas 4-5 orang. Tenda ini umumnya dibuat dari bahan coated polyurethane nylon, atau nylon biasa tanpa coating (seperti kain parasut) sedangkan alasnya terbuat dari terpal atau bahan kain waterproof yang lebih kuat daripada bahan bagian permukaan atasnya. Tenda single layer ini pada umumnya memiliki konstruksi model dome/kubah. Selain model dome/kubah, kalau kita ingat masa-masa pramuka, tenda-tenda pramuka pada umumnya juga masuk jenis tenda single layer, namun kita tidak menjadi bahasan kita di sini.

Frame/rangka dari tenda single layer ini ada yang terbuat dari serat fiber, dan ada juga yang terbuat dari alumunium. Secara umum, frame alumunium tentu memiliki bobot yang lebih ringan daripada frame berbahan fiber. Berbicara bobot, dengan kapasitas isi dan jenis bahan yang sama, tenda single layer ini tentu lebih ringan daripada tenda double layer, dan packingannya pun juga lebih kecil, karena tidak memiliki flysheet.

Jenis tenda single layer pada umumnya tidak untuk dipergunakan saat musim hujan. Sebab ketika hujan turun, jahitan dari layer satu-satunya yang umumnya tidak di seal, akan membuat air hujan merembes melalui celah-celah jahitannya. Bahkan kadang, kerapatan water proof-ness layernya yang tidak terlalu tinggi membuat air hujan yang turun cukup lama menerjang lapisannya menjadi merembes nembus ke dalam. Rembesan air dari celah-celah jahitan maupun celah-celah bahan lapisan tenda ini lah akhirnya membuat tenda single layer ini sering kebanjiran saat hujan turun cukup lama atau deras. #curhat pengalaman 😀

Tenda Single Layer + Flysheet

Tenda Single Layer + Flysheet

Bagi kita yang sudah terlanjur memiliki tenda single layer dan tetap keukeuh ingin menggunakannya saat musim hujan, sebenarnya ada solusinya. Tinggal dipasangkan flysheet yang terbuat dari bahan kain waterproof lembaran persegi di bagian atas tendanya. Dengan begitu, ketika hujan turun kita tidak perlu khawatir air akan merembes ke dalam tenda. Ini tentu saja mensyaratkan flysheet yang menutup seluruh permukaan tenda dalam kondisi yang tegang/ketat. Dan upayakan ada jarak beberapa sentimeter antara lapisan flysheet dan bagian lapisan tenda (upayakan jangan sampai bersentuhan langsung).

Dobel layer inner mesh

Inner (Mesh) Tenda Dobel Layer – Keadaan sebelum dan sesudah dipasang Flysheetnya

Beberapa tenda double layer sebenarnya juga bisa didirikan tanpa flysheet (hanya bagian inner saja) sehingga menjadi tenda single layer. 😀 Pada saat musim kemarau (yang sudah bisa benar-benar dipastikan saat itu tidak mungkin turun hujan), inner tenda double layer ini bisa saja dipakai untuk ngecamp. Namun, terkadang inner dari tenda double layer ini terbuat dari bahan mesh (jaring-jaring).

Inner Tenda Doubel Layer berjenis "No See Um Mesh" dengan Pintu Berbahan "Mesh"

Inner Tenda Doubel Layer berjenis “No See Um Mesh” dengan Pintu Berbahan “Mesh”

Bahan inner mesh ini sepengetahuan kami ada 2 jenis, ada mesh yang memiliki kerapatan pori yang lumayan (no see um mesh), ada juga mesh yang memang benar-benar berbentuk jaring-jaring dengan pori lubang yang agak besar. Bahan mesh/jaring-jaring inilah yang membuat angin semriwing mudah masuk membawa hawa dingin. Sehingga untuk kenyamanan tidur, sleeping bag “badak” (tangguh) juga dibutuhkan saat kita hanya menggunakan inner tenda yang berbahan mesh/jaring-jaring ini.

Tinggalkan komentar